BLORA - Gedung Samin Surosentiko diresmikan Bupati Blora Djoko Nugroho (31/1). Gedung megah berlantai dua tersebut akan ditempati BPE, BPD Jateng, BPR Blora, Dekranasda dan LPSE. Bupati Djoko berharap agar petugas yang menempati gedung Samin Surosentiko bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“Kami harapkan bisa segera ditempati dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya serta dipelihara dengan baik. Dan tentunya bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat luas,” katanya.
Djoko Nugroho menjelaskan, dipilihnya nama Samin Surosentiko disamping untuk mensosialisasikan nilai-nilai ajaran hidup yang sangat baik dan arif dan juga sekaligus ingin meluruskan dan menghilangkan kesan negatif terhadap samin itu sendiri.
Samin Surosentiko adalah tokoh kelahiran Ploso Kedhiren, Randublatung, Blora Jawa Tengah. Ayahnya bernama Raden Surowijaya atau Samin Sepuh. Ia mengubah namanya menjadi Samin Surosentiko sebab Samin adalah sebuah nama yang bernafaskan wong cilik. Samin Surosentika adalah pendiri dan pelopor Ajaran Samin yang disebut juga Saminisme. Ajaran ini mula-mula tidak dilarang oleh Pemerintah kolonial Belanda. Namun ketika pengikutnya bertambah banyak dan Samin diangkat oleh pengikutnya sebagai “Ratu Adil” dengan gelar “Prabu Panembahan Suryangalam” pada tanggal 08 November 1907, Belanda menjadi was-was sehingga dia akhirnya ditangkap dan dibuang ke luar Jawa bersama delapan orang pengikutnya.
Sementara itu, Plt Sekda Kab. Blora, Sutikno Slamet mengemukakan pelaksanaan pembangunan gedung Samin Surosentiko diawali dengan pembongkaran gedung lama yang dahulu ditempati oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blora. (edit SJ/DPPKKI Blora)
suarajateng.com