BATANG - Serangan hama tikus di Kecamatan Limpung telah merusak tanaman padi secara kronis. Total luas area yang dirusak mencapai 2.100 ha. Dengan adaya kejadian yang memprihatinkan ini, Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, terjun langsung bersama ratusan warga dalam gropyokan atau pengendalian hama tikus di Desa Amongrogo (3/2/2013).
Selain Bupati dan warga, gropyokan diikuti Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kabupaten Batang, Ir. Migayani Tamrin, Kepala Badan Pelaksana Penyuluh, Drs. Murdiono, serta Muspika Limpung. Bupati Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, gotong royong gropyokan tikus ini di harapkan dapat di laksanakan secara terus menerus, di samping untuk pengendalian hama tikus juga menjaga tradisi gotong royong petani dalam menjaga sawah agar tanamannya tidak habis diserang tikus.
Tikus sawah merupakan hama prapanen utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi, terutama pada agroekosistem dataran rendah dengan pola tanam intensif. Tikus sawah merusak tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan dari semai hingga panen (periode prapanen), bahkan di gudang penyimpanan (periode pascapanen).
Kerusakan parah terjadi apabila tikus menyerang padi pada stadium generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Ciri khas serangan tikus sawah adalah kerusakan tanaman dimulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir, sehingga pada keadaan serangan berat hanya menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan. Kegiatan ini diharapan akan menginspirasi petani lain untuk menyelematkan atau melindungi tanaman pangan utamanya padi di lahan pertanian di Kabupaten Batang. (SJ/humasbatang)
suarajateng.com