SEMARANG – “Target dan realisasi fisik dan keuangan APBD komulatif sampai dengan bulan November 2012, dari 78 jumlah kegiatan (sub kegiatan 167), target fisik Rp. 94.194,3 (88,04%) terealisasi Rp. 98.704,4 (92,27%). Jadi ada deviasi pencapaian sebesar +4,23%”, demikian refleksi akhir tahun 2012 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (dr. Anung Sugihantono, M.Kes) dihadapan seluruh pejabat struktural Dinas Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknis. (Kamis,27/12).
Dengan Belanja Langsung sebesar Rp. 106.341.156.000,-- realisasi APBD 2012 dari bulan Januari sampai dengan bulan November 2012 selalu terjadi deviasi positif. Atas prestasi kinerja ini, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua atas kesungguhan dan kerja kerasnya.
Untuk kinerja APBN, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga menyampaikan apresaiasinya. Dari 66 kegiatan/sub kegiatan, target fisik Rp. 33.017,05 (85,00%) telah terealisasi Rp. 33.545,28 (86,36%). Deviasi yang dicapai +1,36 %.
“Maksimalkan dana dari APBN dan APBD untuk mendukung Capaian Target RPJMD – RPJMN termasuk RPJMD Kabupaten/Kota. Dana APBD dan APBN harus dikelola dengan baik dan jelas targetnya”, tegas Kepala Dinas Kesehatan ketika menyampaikan arahan makro Gubernur Jawa Tengah pada pertemuan tersebut.
“Sedangkan untuk kegiatan yang dibiayai oleh APBD, agar mengarah kepada program / kegiatan yang merupakan fokus prioritas nasional dan kementerian kesehatan, dan mempercepat pencapaian target MDG’s bidang kesehatan. Prioritaskan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif – rehabilitatif”, lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut diserahkan pula DPA Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah kepada jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Sebelum penyerahan DPA, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas. Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan menekankan beberapa pesan moral dalam menjalankan amanah ini.
“Junjung tinggi etika. Dalam etika, di dalamnya ada perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan. Etika ini sifatnya absolut, tidak bisa ditawar. Berdimensi lahiriah dan batiniah, dan kalau kita memegangteguh, maka selanjutnya tidak tergantung dari ada tidaknya orang lain”, demikian sambutan pembekalan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (gnw).
sumber : www.dinkesjatengprov.go.id
suarajateng.com