Bendung Lanang Grobogan Beroperasi, Ribuan Hektare Sawah Jadi Irigasi Teknis | Suara Jateng
Berita Utama :
Home » , , , , » Bendung Lanang Grobogan Beroperasi, Ribuan Hektare Sawah Jadi Irigasi Teknis

Bendung Lanang Grobogan Beroperasi, Ribuan Hektare Sawah Jadi Irigasi Teknis

GROBOGAN - Dibukanya Bendung Lanang yang mendapat suplai air dari bendung Waduk Kedungombo, bisa menjadikan ribuan hektare sawah di 11 desa dari Kecamatan Penawangan dan Karangrayung yang semula tadah hujan menjadi sawah irigasi.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertanian Suswono saat ketika melakukan pencanangan pemanfaatan jaringan irigasi tersier Bendung Lalang di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Grobogan, beberapa waktu lalu.

Suswono mengungkapkan, dari jumlah sawah di daerah itu ada 1.813 hektare yang dulunya sawah tadah hujan yang bisa ditanami padi sekali dan palawija dua kali selama setahun. Dengan berfungsinya Bendung Lanang beserta jaringan primer, sekunder dan tersier, maka diharapkan lahan pertanian daerah tersebut bisa berubah menjadi sawah irigasi teknis.

grobogan - Bendung_Lanang_Beroperasi

”Dengan dibukanya bendungan ini, maka dalam setahun bisa ditanami padi dua kali dan palawija sekali. Saya harapkan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) bisa memanfaatkan Bendung Lanang melalui saluran tersier tidak terbuang sia-sia ke laut,” kata Suswono di hadapan para petani setempat.

Kegiatan itu juga dihadiri oleh Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian Gatot Iriyanto, Wakil Ketua Banggar yang juga anggota Komisi IV DPR RI Joko Ujianto, Bupati Grobogan Bambang Pudjiono SH bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Grobogan Edhy Sudaryanto dan pejabat terkait Pemprov Jateng.

Suswono menjelaskan, air di Bendung Lanang beserta jaringan primer, sekunder, dan tersier dibangun pemerintah dengan biaya miliaran rupiah bertujuan untuk memanfaatkan air dari Waduk Kedung Ombo yang masih cukup melimpah dan sekaligus juga sebagai pengendali banjir.

”Dalam pemanfaatan air bendungan ini, diharapkan penghasilan petani bisa memenuhi target swasembada beras 10 juta ton tahun 2014 bisa tercapai. Dan yang lebih penting adalah warga bisa menanam padi dua kali selama satu tahun,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bambang Pudjiono SH, mengatakan pembangunan sektor pertanian di daerahnya merupakan sektor primer yang amat strategis karena member kontribusi 43,6 persen dari total PDRB Kabupaten Grobogan setiap tahunnya. Hingga tahun 2012 lalu, kabupaten dengan luas wilayah 197.586. 56 hektar ini telah menduduki peringkat kedua untuk hasil panen komoditas pangan berupa padi di Jateng dengan angka pencapaian 628.569 ton.

”Ada tujuh komoditas utama yang menjadi tulang punggung pendapatan masyarakat. Yaitu padi, jagung, kedelai, kacang hijau, ternak sapi, semangka dan melon,” kata Bupati.

Sementara hasil panen pada tahun 2012 lalu, produksi padi Grobogan mencapai 628.569 ton dari luas panen 109.867 hektare, jagung 575.614 ton dari luas panen 100.332 hektare, kedelai 65.755 ton dari luas panen 27.170 hektare, kacang hijau 25.829 tpon dari luas panen 22.385 haktare, semangka 8.486 ton dari luas panen 457 hektare, melon 8.280 ton dari luas panen 429 hektare, dan ternak sapi populasi tahun 2012 sebanyak 212.000 ekor dan jum;ah kelahiran 60.000 ekor. Sedangkan Khusus komoditas kedelai, jenis kedelai yang ditanam petani Grobogan adalah kedelai Varietas Grobogan.

”Varietas ini berasal dari seleksi populasi kedelai lokal yang kemudian telah dilepas pemerintah menjadi varietas unggul nasional pada tahun 2008,” terang Bupati.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dipertan TPH) Kabupaten Grobogan tahun 2012, produktivitas padi cukup membanggakan. Dari luasan lahan satu hektar, setidaknya dapat menghasilkan panen padi hingga 5,76 ton gabah kering giling untuk jenis lahan sawah dalam satu kali tanam. Sedangkan untuk lahan kering menghasilkan gabah kering giling hingga 4.69 ton tiap musim tanam.

Dua komoditas pangan lainnya yang cukup diperhitungkan hasilnya ialah jagung. Komoditas ini telah menghasilkan panen hingga 575.615 ton sepanjang tahun 2012. Sedangkan komoditas kedelai mencapai 65.114 ton per tahun 2012 lalu, angka tersebut meningkat tajam dibanding tahun 2011 yang hanya mencapai 14.899 ton. (nir).

suarajateng.com

Dimuat oleh Unknown pada Rabu, 03 April 2013 | 20.50 |Kirim Berita Anda

Bagikan tulisan ini :
0 Komentar
Tweets
Komentar

0 komentar:

Bagaimana menurut anda ?

Apa yang anda pikirkan silahkan ditulis dikomentar !


X Terimakasih Kunjungannya
 
Copyright © 2013 Suara Jateng