BANJARNEGARA - Setelah hari kelima penetapan status siaga untuk Kawah Timbang, hingga hari ini (03/04) belum ada pengungsian yang dilakukan warga sekitar Kawah Timbang di kawasan Dataran Tinggi Dieng Banjarnegar. Meskipun lokasi pengungsian sudah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, dengan dibantu usur relawan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Tursiman S. Sos, mengatakan lokasi pengungsian disiapkan di Balai Desa Batur, Pesurenan dan Balai Desa Gembol. Dibangun juga sejumlah tenda di depan posko siaga darurat Kawah Timbang, di halaman Balai Desa Batur dan di Dusun Sumber. Sejumlah sekolah yang mempunyai aula juga telah disiapkan sebagai alternatif. Hingga saat ini, kegempaan masih ada dan dirasakan warga setempat.
Kondisi ini berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan ke Kawasan Wisata Dieng. Wakil Bupati Banjarnegara, Drs. H. Hadi Supeno, M. Si banyak mendapat laporan pembatalan tamu hotel. Hal ini dipengaruhi persepsi calon wisatawan dan masyarakat luas dengan pemberitaan media massa. Wisatawan menyimpulkan, Kawah Timbang adalah bagian dari obyek wisata dan berada sangat dekat dengan obyek wisata utama di Dieng.
“Padahal jarak dari Kawah Timbang ke obyek wisata utama di Dieng seperti candi, curug, telaga, museum purbakala itu sekitar 17 kilo meter. Jadi sangat aman,” kata Wabup seraya meminta kepada rekan-rekan media agar dapat menyajikan berita terkait Kawah Timbang secara proporsional. Hal ini dibenarkan Kepala Dinbudpar Banjarnegara, Aziz Achmad S. Sos. Dia menambahkan, sedikitnya 300 wisatawan membatalkan jadwal kunjungan wisata ke Dieng karena khawatir dengan Kawah Timbang. (SJ/MJP)
suarajateng.com