BATANG- Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, menyerahkan beasiswa kepada 150 siswa dari SMA, SMK dan MA se-Kabupaten Batang. Dana beasiswa tersebut berasal dari PT Smile Papua dimana Yoyok menjabat sebagai Direktur Utama. Penyerahan beasiswa bertempat di Pendopo, Kamis (31/1/2013). Beasiswa diserahkan kepada siswa berprestasi dan siswa kurang mampu.

Bupati Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, beasiswa sudah diberikan sejak tahun 2007. Saat itu beasiswa pertama diberikan baru untuk empat siswa saja, namun sampai sekarang sudah ada 500 anak yang telah menerima. “Rencana kedepan beasiswa akan terus berjalan selama saya menjabat Bupati, dan saya targetkan bisa mencapai seribu beasiswa untuk siswa yang berhak menerimanya,” imbuhnya.

Disampaikan pula, beasiswa yang sekarang diberikan kepada 150 anak dengan jumlah total Rp. 70 juta. Beasiswa tersebut diambilkan dari uang gajinya sebagai Bupati Batang. “Pemberian beasiswa ini sebagai motivasi dan semangat bagi adik–adik,” ujarnya. Bupati juga menceritakan kehidupan dirinya yang dulu pernah mengalami dan merasakan susahnya sekolah karena tidak ada biaya. Karena itulah dirinya mencari sekolah yang tidak membayar yaitu masuk di Akademi Militer.

“Setelah bertugas di militer selama 15 tahun dengan pangkat terakhir mayor, saya mengundurkan diri, beralih profesi menjadi pedagang pakaian di Papua dan sukses, bisa menyerap tenaga kerja yang cukup banyak serta bisa memberikan beasiswa,” tuturnya. Bupati mengatakan, bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis. Oleh karena itu Bupati meminta kepada para penerima beasiswa untuk melakukan segala sesuatu dengan sungguh–sungguh, karena sebuah cita–cita untuk menuju keberhasilan harus dilandasi dengan kedisiplinan.

Untuk mencapai sebuah cita-cita kita harus berdoa, dipelajari, dan diburu dengan keadaan apapun dan harus punya keyakinan. Bagi anak-anak yang sudah mempunyai fasilitas lebih dalam kehidupannya dihimbaunya untuk mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, tidak terlena dengan kemewahan, dan belajar dengan tekun. “Saya mengharapkan anak–anak untuk bisa menjadi pedagang atau pebisnis yang mempunyai fighting spirit tinggi,” pungkasnya. (SJ/hmsbatang).